AllahSubhanahu wa ta'ala menciptakan langit berlapis-lapis dan bertingkat-tingkat. Sebagaimana firman Allah dalam beberapa surat Al-Qur'an : Tiap-tiap lapisan ada penghuninya sebagaimana halnya bumi. Alloh Ta'ala berfirman, “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.” (Qs. Al Isra’: 44) Sesungguhnyaaku menghadapkan diriku kepada tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan. Surah al an’aam ( binatang ternak ) ayat 101 : Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana dia mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri. SangamandalaOleh: I Made Pande Artadi, S. Sn., M. Sn Konsepsi sangamandala menentukan sembilan tingkatan nilai ruang pada sembilan zone bumi atau tata zoning tapak. Sembilan zona ini lahir berdasarkan pengembangan konsepsi Tri Angga dari pola linier ke pola sektoral yang berpedoman pula dengan pengertian arah dari konsepsi Pernyataanbahwa bumi itu tujuh lapis seperti halnya langit. Langit dan bumi itu ada penghuninya. Penetapan sifat-sifat Allah apa adanya, berbeda dengan pendapat Asy’ariyyah. Jika Anda memahami hadis Anas, maka Anda akan mengetahui bahwa sabda Rasul yang ada Adalima lapisan sebelum kamu menemukan dasar lautan paling dalam di muka bumi ini. Berikut lima lapisan laut yang jarang kamu ketahui! 1. Lapisan Hadapeladik. Lapisan yang dikenal sebagai palung ini sangat dalam. Cahaya matahari bahkan tidak bisa menembusnya. Rentangnya mencapai 6.000 meter - 11.003 meter. lxdb. BUMI merupakan tempat berpijak bagi seluruh makhluk hidup. Dan untuk melindungi bumi, maka bumi mempunyai lapisan pelindungnya. Bumi itu terdiri dari tujuh lapisan. Hal tersebut diketahui oleh para ilmuwan, hanya saja sebelum mereka mengetahui, Allah SWT telah menerangkannya dalam al-Qur’an. Ketika para ilmuwan mulai meneliti lembah-lembah di bumi untuk mengenal struktur dan unsur-unsurnya, mereka menemukan mitos dan dongeng yang mendominasi abad-abad terakhir itu tidak memiliki dasar ilmiah. Setelah para ilmuwan menemukan bahwa bumi berbentuk bulat telur, maka mereka menduga bahwa inti bola bumi ini mempunyai suatu nukleus, dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis jika dibandingkan dengan ukuran bumi. Dan antara dua lapisan ini ada lapisan ketiga yang biasa disebut dengan kata mantel. Ini merupakan pengetahuan awal para ilmuwan. BACA JUGA Peringatan soal Kerusakan Bumi oleh Tangan Manusia Perkembangan Fakta-fakta Ilmiah Teori Tiga Lapisan ini tidak cukup lama bertahan karena penemuan-penemuan yang terbaru di sistem geologi. Pengukuran-pengukuran dan percobaan-percobaan terbaru menunjukkan bahwa artikel yang berisi nukleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, tiga juta kali lebih dari permukaan bumi. Di bawah tekanan seperti itu, zat berubah bentuk menjadi solid, dan hal ini pada gilirannya membuat inti bumi itu sangat solid. Inti bumi ini dikelilingi suatu lapisan zat cair dengan suhu yang sangat tinggi. Ini berarti bahwa ada dua lapisan di dalam inti bumi, bukan satu. Satu lapisan di dalam pusat yang dikelilingi lapisan zat cair. Hal itu diketahui sesudah alat-alat pengukur dikembangkan dan memberi para ilmuwan suatu perbedaan yang jelas antar lapisan-lapisan bumi bagian dalam. Jika kita turun ke bawah bumi yang keras, kita akan menemukan lapisan batu-batu yang sangat panas, yaitu batu yang berfungsi untuk membungkus. Setelah itu ada tiga lapisan terpisah, di mana masing-masing itu berbeda kepadatan, tekanan dan suhu yang berbeda-beda. Oleh karena itu para ilmuwan mengklasifikasi lapisan-lapisan bumi menjadi tujuh lapisan, tidak lebih. Kerak bumi adalah lapisan sangat tipis yang disusul dengan mantel dengan berbeda-beda ketebalannya, lalu disusul lapisan-lapsan yang terdiri zat cair, dan diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat. Para ilmuwan juga menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau tingkatan, dan hal ini membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi mempunyai tujuh lapisan dan atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga. Subhanallah. BACA JUGA Ilmuwan Pertama yang Meneliti Jari-jari Bumi Tujuh lapisan bumi itu sangat berbeda-beda dari segi struktur, kepadatan, suhu dan bahannya. Oleh karena itu, tidak seorang pun menganggap bumi itu hanya mempunyai satu lapisan sebagai orang di masa lampau berpikir. Di sini kita menemukan bahwa pemikiran bahwa bumi mempunyai lapisan-lapisan merupakan berkara baru dan tidak dikenal atau yang dikemukakan pada waktu al-Qur’an itu sedang diturunkan. Penemuan-penemuan ini dikemukakan para ilmuwan abad 21 kepada kita, tetapi sejak dahulu kitab Allah telah memberitahu kita tentang hal tersebut. Informasi di dalam Al-Qur’an al-Karim Al-Qur’an al-Karim, perkataan Allah SWT, menuturkan kepada kita tentang tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan bumi di dalam ayat surat Al-Mulk dan Ath-Thalaq. Allah SWT berfirman “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” QS. al-Mulk 3. Allah juga berfirman, “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi,” QS. ath-Thalaq 12. Ayat pertama bericara kepada kedua tentang dua sifat langit bilangan langit itu, yaitu tujuh, dan bentuk langit, yaitu berlapis-lapis. Inilah arti kata thibaqan yang kita temukan di dalam kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab. Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit, dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, Dan seperti itu pula bumi.’ Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan masing-masing jumlahnya tujuh lapisan. Informasi dalam Sunnah Seandainya kita meneliti hadits-hadits Rasulullah SAW, maka kita menemukan sebuah hadits yang menegaskan keberadaan tujuh lapis bumi, maksudnya tujuh lapis yang sebagiannya membungkus sebagian yang lain. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi,” HR. Bukhari. Kata menimbun di sini diungkapkan dengan kata thawwaqa yang secara bahasa berarti meliputinya dari semua sisi. BACA JUGA Ilmuwan Tiap Tahun, Poros Bumi Bergeser 10 Sentimeter Pertanyaannya di sini adalah Bukankah hal ini merupakan mukjizat Nabawi yang besar? Bukankah hadits yang mulia ini telah menentukan bilangan lapisan bumi, yaitu tujuh, dan menentukan bentuk lapisan itu, yaitu meliputi dan menyelubungi. Bahkan hadits ini memuat sinyal tentang bentuk bulat atau semi-bulat. Al-Qur’an dan Sunnah telah mendahului ilmu pengetahuan modern dalam mengungkapkan fakta yang ilmiah ini. Selain itu, al-Qur’an juga telah memberi kita penjelasan yang tepat mengenai struktur bumi dengan menggunakan kata thibaqan. Wallahu a’lam. [] SUMBER MTF-ONLINE Ilustrasi bumi. Foto PixabayBumi memiliki struktur berlapis-lapis yang dimulai dari lapisan pelindung bumi, lapisan bebatuan, hingga lapisan inti atau lapisan terdalam yang sangat panas. Bumi memiliki diameter sekitar km dan terdiri dari 7 lapisan yang menjadi lapisan tentunya memiliki karakteristik hingga fungsinya masing-masing. Makhluk hidup yang ada di planet bumi hanya dapat hidup pada lapisan bumi yang keras dan kaku yang disebut kulit bumi atau litosfer, karena lapisan ini memiliki kandungan oksigen yang buku Bumi dan Antariksa Kajian Konsep, Pengetahuan, dan Fakta oleh Resyi A. Gani, dkk., dijelaskan bahwa lapisan keras pada kulit bumi bukan hanya bebatuan. Ada juga tanah liat, abu gunung berapi, pasir, dan kerikil sebagai pendukung dari lapisan litosfer termasuk ke dalam 7 lapisan bumi urutan ke berapa? Berapa tebal kedalamannya? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak penjelasannya di bawah Lapisan BumiIlustrasi lapisan bumi. Foto KumparanMir Aneesuddin, menuliskan dalam Buku Saku Ayat-ayat Semesta, 7 lapisan bumi antara lain lapisan atmosfer troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer, lapisan kerak dan mantel bumi, serta lapisan inti. Berikut adalah uraiannya1. Lapisan TroposferTroposfer merupakan lapisan paling dasar yang sangat dekat sekali dengan bumi. Ketinggiannya 0-12 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini juga berfungsi untuk menjaga kestabilan udara yang ada di Lapisan StratosferLapisan stratosfer berada tepat di atas troposfer. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon di ketinggian 35 km yang berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang memiliki sifat udara yang kering karena hanya mengandung debu, tidak ada uap air. Lapisan ini terdiri dari lapisan isotermal yang berada pada ketinggian 11 km hingga 22 km dan lapisan inversi yang berada pada ketinggian 20 hingga 60 km.3. Lapisan MesosferMesosfer merupakan lapisan ketiga dari atmosfer bumi yang memiliki ketinggian mencapai 55 hingga 80 km. Pada lapisan mesosfer, semakin ke atas maka suhu yang ada di udara semakin mesosfer merupakan lapisan pelindung bumi yang dapat melindungi bumi dari jatuhnya meteor. Di antara lapisan mesosfer dan termosfer, terdapat lapisan perantara yakni mesopause. Suhu minimum dari lapisan mesosfer ini terdapat pada lapisan Lapisan TermosferLapisan keempat pada lapisan bumi ini disebut juga dengan lapisan ionosfer. Bernama demikian karena pada lapisan ini terjadi proses ionisasi atom-atom udara oleh sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar ini memiliki ketinggian 80 hingga 800 km. Berbeda dengan lapisan mesosfer, pada lapisan termosfer semakin ke atas maka suhu yang dimilikinya semakin tinggi, yakni dapat mencapai lebih dari 500 derajat celcius. Lapisan termosfer dapat memantulkan gelombang radio sehingga sangat bermanfaat bagi dunia komunikasi yang ada di bumi. Foto Pixabay5. Lapisan EksosferEksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer bumi. Ketinggian lapisan ini antara 800 hingga km. Pada lapisan eksosfer, jika udara yang dimiliki semakin tinggi maka gravitasinya semakin kecil. Kelima lapisan ini termasuk ke dalam lapisan Atmosfer yang menyelubungi bumi. Lapisan atmosfer memiliki sifat-sifat sebagai berikutTransparan. Atmosfer atau udara yang ada di sekitar tidak dapat dilihat menandakan bahwa atmosfer bersifat transparan. Walau tak dapat dilihat, sebenarnya atmosfer tetap ada untuk melindungi dan dinamis. Udara bersifat elastis, artinya dapat mengembang dan mengkerut serta dapat menempati ruang sesuai dengan bentuk bendanya. Udara juga bersifat dinamis, artinya mudah bergerak dan berubah sehingga mampu menimbulkan berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan. Udara dapat dirasakan jika udara tersebut bergerak dalam bentuk angin. Gerakan udara ini timbul karena adanya perbedaan tekanan berat, sehingga dapat menimbulkan tekanan. Udara yang ada pada lapisan terbawah akan memiliki tekanan yang lebih besar karena lapisan udara yang ada di bawah menanggung berat atau beban dari lapisan udara yang ada di atas beberapa gas. Gas yang terkandung dalam lapisan atmosfer bumi antara lain nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, dan Lapisan Kulit dan Mantel BumiSetelah atmosfer, lapisan selanjutnya adalah lapisan kulit bumi yang keras kerak bumi dan lapisan mantel bumi. Kerak bumi terbagi menjadi dua bagian, yakni lempeng benua continental crust dan lempeng samudra oceanic crust.Lapisan batuan pembentuk kulit bumi litosfer ini memiliki ketebalan kurang dari 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi. Bahan utama pembentuk lapisan kulit bumi crust adalah magma, yang berupa batuan cair pijar dengan suhu tinggi dan mengandung berbagai macam unsur mineral dan lapisan bumi, terdapat mantel bumi atau lapisan selubung astenosfer. Lapisan ini terletak di bawah litosfer dengan ketebalan km yang berisi material cair dan kental dengan suhu derajat celcius. Material cair dan kental yang membentuk litosfer merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu Lapisan Inti BarisferLapisan inti bumi atau core merupakan bagian bumi yang paling dalam dan tersusun atas lapisan NiFe niccolum atau nikel dan ferrum atau besi. Lapisan ini dibedakan menjadi dua bagian, yakni inti luar outer core dan inti dalam inner core.Inti luar adalah inti bumi yang terdapat di bagian luar dengan tebal lapisan km, tersusun dari materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas dengan suhu derajat celcius. Sementara inti dalam memiliki ketebalan sekitar km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi sekitar derajat celcius.4 Lapisan Bumi Berdasarkan Struktur FisikIlustrasi bumi. Foto UnsplashDikutip dari Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono 2007 43-44, lapisan bumi dibagi menjadi empat bagian berdasarkan struktur fisiknya, yaitu1. Crust Kerak BumiLapisan kerak bumi menempati bagian paling atas bumi. Lapisan ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudera dan kerak benua. Tebal kedua lapisan ini tidak sama di semua tempat. Berikut penjelasannyaKerak samudera mempunyai ketebalan sekitar 5-12 km. Penyusun kerak samudera yang utama adalah batuan benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 dengan mantel lapisan atas, kerak bumi terbelah menjadi lempeng-lempeng besar seperti potongan puzzle. Inilah yang disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng ini bisa bergerak dengan kecepatan 0-14 cm per tahun. 2. Mantle Mantel BumiMantel bumi atau disebut juga selubung bumi adalah lapisan di tengah yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bumi. Lapisan ini menempati bagian bawah kerak bumi memiliki sekitar 83,2% dari volume dan 67,8% dari keseluruhan masa bumi. Ketebalan selubung ini berkisar terluar mantel bumi cenderung lebih padat dan menempel dengan kerak bumi di atasnya. Dikutip dari Geografi untuk SMA/MA Kelas X oleh Amir Khosim, dkk., 2008 27, adapun mantel bumi dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaituLitosfer, yakni lapisan yang letaknya paling atas dari selimut bumi. Litosfer terdiri dari materi berwujud padat dengan tebal 50-100 km. Astenosfer, yakni lapisan di bawah litosfer, berwujud kental dengan tebal sekitar 100-400 yakni lapisan yang wujudnya padat dengan tebal sekitar km terletak di bawah Inti Bumi LuarLapisan inti bumi merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan NiFe nikel dan besi. Lapisan ini dibedakan atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti bumi luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar dengan ketebalan mencapai km. Lapisan ini tersusun dari besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas yang berpijar dengan suhu sekitar Inti Bumi DalamInti bumi dalam adalah inti bumi yang ada di bagian dalam dengan ketebalan sekitar km. Lapisan ini tersusun atas besi dan nikel pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar C, tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/ lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi?Apa saja bagian dari mantel bumi?Apa itu inti bumi? JAKARTA – Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi 1878-1960 M menjelaskan maksud dari tujuh langit yang diabadikan Allah SWT dalam Alquran. Hal ini dijelaskan Nursi dalam karyanya yang berjudul Al-Lama'at kumpulan cahaya, yang memuat berbagai topik keislaman yang menarik dan mencerahkan. Nursi menjelaskan bahwa lewat perkiraan, perasaan, penelitian, dan percobaan telah terbukti bahwa ketika sebuah materi terbentuk dan tersusun, terlahir darinya beberapa produk lain yang memiliki bentuk dan lapisan berbeda. Dia mencontohkan, ketika intan mulai terbentuk ia menghasilkan abu, arang, dan intan. Juga, ketika api terbentuk, ia menghasilkan bara api, nyala api, dan asap yang keluar darinya. Pada saat oksigen dan hidrogen bercampur, terbentuklah air, es, dan uap. Dari sini, menurut Nursi, dapat diketahui bahwa terbentuknya sebuah materi tententu terbagi atas beberapa tingkatan. Karena itu, ketika Allah Yang Mahakuasa hendak membentuk materi eter, terlahir darinya tujuh jenis langit dengan tingkatan dan lapisan yang berbeda-beda seperti bunyi firman Allah SWT. فَسَوّٰى هنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ “Lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit.” QS Al-Baqarah 2 ayat 29 Nursi mengatakan, semua petunjuk di atas secara tegas menunjukkan keberadaan beberapa langit. Jelas sekali bahwa jumlah langit banyak. Dan karena dalam Alquran Allah Yang Mahabenar menyatakan bahwa jumlahnya ada tujuh, maka dia ada tujuh. “Dalam bahasa Arab, penggunaan kata tujuh, tujuh puluh, tujuh ratus dan seterusnya menunjukkan jumlah yang banyak. Artinya, bisa jadi tujuh lapisan yang dimaksud adalah lapisan yang sangat banyak,” jelas Nursi dikutip dari buku Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, halaman 134-135. Baca juga Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat Perlu diketahui bahwa ada tujuh bagian makna yang tampak dengan jelas membenarkan banyak bagian dari makna keseluruhan dari tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Nursi mengutip firman Allah SWT sebagai berikut اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَرْضِ مِثْلَهُنَّۗ “Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari penciptaan bumi juga serupa”. QS At-Thalaq [65] 12 Secara eksplisit, menurut Nursi, ayat ini tidak menyatakan bahwa bumi terdiri dari tujuh lapis. Tetapi, dia menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan bumi dan menjadikannya sebagai tempat tinggal bagi para makhluk-Nya sebagaimana tujuh lapis langit. “Ayat itu tidak mengatakan bahwa bumi diciptakan dalam tujuh lapis. Adapun ketika bumi diserupakan dengan langit seperti yang terdapat pada ayat di atas, maka penyerupaan tersebut adalah dari sisi di mana keduanya merupakan sama-sama makhluk dan sama-sama tempat tinggal bagi para makhluk,” kata Nursi. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penciptaan 7 lapis langit dan bumiPenciptaan 7 lapis langit dan bumi terpisah dengan penciptaan Al-Arsy, Al-Qolam, surga, neraka, Kursiy, Air yang Al-Arsy berada di atasnya, dll karena itu semua berada diatas langit ke 7, yang berarti ruang dan waktu yang berada di atas langit ke 7 berbeda dengan ruang dan waktu yang ada di dalam 7 lapis langit dan bumi yang kita tempati dalam banyak ayat Al-Qur’an ada 7 ayat bahwa 7lapis langit dan bumi diciptakan dalam 6 hari diantaranya QS 10 ayat 3, lafalnya, “ inna robbakumulllohal-ladzi kholaqos-samawati wal-ardho fi sittati ayyam…” yang artinya, “ Sesungguhnya robb Tuan, Tuhan kalian adalah Alloh yang telah menciptakan 7 lapis langit dan bumi dalam 6 hari…” Dalam frasa “fi sittati ayyam”yang artinya “dalam 6 hari “ , kata al-ayyamu adalah bentuk jamak dari kata al-yaumu. Al-yauma maknanya adalah waktu secara muhlak al-waqtu muthlaqon artinya tidak saja bermakna waktu antara terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau waktu dari setelah maghrib hingga maghrib berikutnya 24 jam tapi menunjukkan suatu waktu/masa/periode apa saja. Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut dalam frasa “sittati ayyam” enam hari bukanlah waktu/periode/masa antara setelah maghrib dengan maghrib berikutnya 24 jam atau waktu dari terbit fajar hingga terbenam matahari yang ada di bumi sekarangkarena kedua waktu ini ada setelah terbentuknya bumi padahal dikatakan dalam ayatQS 41 ayat 9bahwa bumi terbentuk setelah dua hari yaumaini penciptaan yang berarti hari-hari di bumi ada setelah dua hari penciptaan itu dan tentu dua hari penciptaan bukanlahseperti hari-hari di bumi sekarang 24 jam dan tentu hari-hari yang amat sangat lama dan Alloh yang paling tahu lamanya hari-hari itu. Kenapa hari-hari penciptaan adalah hari yang sangat amat lama? Dalam syari’at disebutkan bahwa jumlah hari itu ada 7 hari ke 1 disebut hari al-ahad, hari ke 2 disebut hari al-isnain, hari ke 3 disebut hari ats-tsalatsa’, hari ke 4 disebut hari al-arba’, hari ke 5 disebut hari al-khomis, hari ke 6 disebut hari al-jum’ah, dan hari ke 7 disebut hari as-sabt tidak ada hari ke 8, 9, 10, dst karena setelah hari ke 7 kembali ke hari ke 1. Atas dasar itu saya berasumsi bahwa jumlah hari yang 7 itu selain menunjukkan jumlah hari-hari yang ada di bumi yang ada sekarang juga menunjukkan jumlah hari dalam penciptaan. Lalu hari ke 7 penciptaan saya pandang sebagai hari akhir yaumul-akhir karena tidak ada hari setelah itu yakni hari ke 8, 9, 10, dst. Hari akhir yaumul-akhir itu menunjuk kepada waktu bagi kehidupan akherat dan kita tahu sifat kehidupan akherat itu lebih baik dan lebih kekal QS 87 ayat 17. Maka kalau hari ke 7 penciptaan itu adalah sebagai hari yang lamanya tak terbatas karena kekal maka tentu hari-hari penciptaan sebelumnya hari ke 1 sampai 6 juga adalah hari-hari yang amat sangat lama meski tidak kekal. Dalam 6 hari penciptaan, posisi kita sekarang berada pada hari ke 6 penciptaan dan dalam posisi nama hari-hari itu termasuk hari al-jum’ah. Hari ke 6 penciptaan diakhiri dengan terjadinya kiamat besar yang meliputi 7 lapis langit dan bumi dan itu bertepatan dengan hari al-jum’ah dalam waktu hari bumi seperti yang dikatakan dalam al-hadits bahwa hari kiamat itu terjadi pada hari al-jum’ah dan hari ke 7 penciptaan dimulai setelah peristiwa kiamat besar itu. Dengan demikian 7 lapis langit dan bumi tercipta artinya dari awal hingga berakhirnya sampai ajalnya dalam 6 hari penciptaan dengan lama hari yang hanya diketahui oleh Alloh. Kronologi Penciptaan 7 lapis langit dan BumiDikatakan di dalam QS 21 ayat 30, lafalnya,” …annas-samawati wal-ardho kanata rotqon fafataqnahuma...”, yang artinya, “…sesungguhnya 7 lapis langit dan bumi dulunya keduanya sebagai suatu yang padu, utuh lalu Kami memisahkan keduanya…”. Yang perlu diperhatikan dalam ayat ini adalah bahwa kata “rotaqo-yartuqu-rotqon” adalah lawan kata dari kata “fataqo-yaftuqu-fatqon”. Kalau makna fataqo-yaftuqu-fatqon adalah membelah, mengoyak/memecah, memisahkan maka kata rotqon mashdar dari kata rotaqo adalah sesuatu yang utuh, padu yang belum terbelah, terkoyak, terpisah. Jadi pada awalnya 7 lapis langit dan bumi adalah sesuatu yang utuh, padu, artinya dia ada, bukan suatu ketiadaan atau titik singular. Ada karena diciptakan Alloh Yang Maha Pencipta. Ketika itu waktu dan ruang yang kita tempati ini dan ruang yang ditempati seluruh benda langit bintang-bintang, galaksi, dll belum ada, yang ada adalah ruang dan waktu yang lain yang berbeda sifatnya dengan ruang dan waktu 7 lapis langit dan bumi. Kita tidak tahu berapa besar dan bagaimana bentuk dari suatu yang padu, utuh, cikal bakal 7 lapis langit dan bumi itu, tapi kita bisa memperkirakan kalau kita bisa tahu jumlah seluruh materi 7 lapis langit dan bumi mungkinkah? Secara tepat itu tidak mungkin, tapi kita bisa memperkirakan dengan asumsi-asumsi. Bentuknya mungkin bulat karena bulat adalah bentuk umum benda-benda angkasa dan karena bentuk bulat bisa mengembang membentuk ruang ke segala arah dengan jarak yang sama Lalu sesuatu yang utuh, padu itu dibelah, dikoyak/dipecahkan, dipisahkan oleh suatu kehendak Sang Pencipta karenanya dikatakan “Kami memisahkan membelah, mengoyak/memecahkan keduanya”. Bisa jadi dengan suatu ledakan besar Big Bang tapi ini perlu dikritisi karena suatu ledakan itu sifatnya tidak terkontrol dan acak padahal dalam ayat tersebut disebutkan adanya suatu “kehendak” yang berarti terkontrol, ada suatu kesengajaan, dan terencana. Bisa jadi bukan dengan suatu ledakan besar, misalnya suatu yang padu, utuh itu adalah sesuatu super pejal/ kepadatannya super padat seperti kepadatan materi yang membentuk inti suatu materi inti atom lalu ditentukan suatu ukuran inti materi dengan berbagai macam materi misalnya Hidrogen satu satuan inti, 1 proton, Helium dua satuan inti, 2 proton, dst dengan komposisi yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta inti Hidrogen menempati posisi terbanyak dan itu dapat kita ketahui dari unsur penyusun 7 lapis langit dan bumi atau ditentukan suatu ukuran inti materi yang sama secara keseluruh yakni inti Hidrogen atau seukuran satu proton lalu dalam perkembangannya membentuk unsur-unsur yang lain. Lalu dengan adanya gaya tolak menolak elektik maka inti meteri itu saling menjauh ke segala arah membentuk ruang mengembang. Atau dengan cara apa saja yang dapat kita perkirakan. Atau dengan suatu cara yang hanya diketahui Alloh saja. Dari sesuatu yang utuh, padu itu pada bagian paling luarnya akan menjadi bakal/bahan pembentuk dinding/atap langit yang pada akhirnya nanti membentuk dinding/atap langit lapis yang ke 7 lalu mengembang membentuk ruang yang nantinya ditempati benda-benda langit dan bumi. Mengembang semakin besar dan permukaan dinding/atap langit semakin luas dan semakin tinggi seiring dengan berjalannya waktu. Maka pertama-tama tentu tercipta terlebih dahulu secara sempurna adalah satu langit as-sama’ dan ke 7 lapis langit as-samawatibelum terbentuk/tercipta. Dikatakan dalam QS 79 ayat 27-30, lafalnya “ A antum asyaddu kholqon amis-sama-u banaha. Rofa’a samkaha fasawwaha. Wa aghthosya lailaha wa akhroja dhuhaha. Wal-ardho ba’da dzalika dahaha. “, yang artinya “ Apakah kalian lebih sulit penciptaannya ataukah langit as-sama’?. Kami lah yang membangun langit sebagai suatu bangunan. Dia, Alloh meninggikan bangunannya dan menyempurnakannya. Lalu Dia, Alloh menjadikan gelap malamnya dan mengeluarkan waktu dhuhanya waktu siangnya yang terang benderang. Setelah itu setelah ada siang dan malam lalu bumi dihamparkan-Nya.” Tentu saja penciptaan langit as-sama-a itu jauh lebih besar dan sulit dan layaknya suatu bangunan tentu ada sekat, ada ruang, ada pintu. Sekat itu memisahkan antara ruang dan waktu yang kita tempati dengan ruang dan waktu yang berada di atasnya tempat Arsy, surga, Kursiy, dll. Adanya pintu langit itu dibuktikan dengan peristiwa isro’-mi’roj Rosululloh saw ke sidrorul-muntaha. Setelahsekat dinding/atap langit ditinggikan dan terus meninggi dan disempurnakan maka terciptalah gelap malam dan terang siang. Dan kita paham yang dimaksud dengan malam adalah bagian yang tidak terkena sinar matahari atau bintang dan siang adalah bagian yang terkena sinar matahari atau bintang dan siang dan malam itu tentu berkaitan dengan planet-planet termasuk bumi. Sebelum di bumi terbentuk tanah/daratan yang ada adalah lava pijar yang meliputi seluruh permukaan bumi, karena kita tahu bahwa tanah, batu yang melingkupi permukaan bumi sekarang ini berasal dari lava yang telah membeku. Dengan berlalunya waktu yang panjang lama-kelamaan lava pijar itu membeku menjadi tanah yang meliputi seluruh permukaan bumi membentuk lapisan kerak bumi yang paling bawah maka terbentuklah bumi dan hal ini jika dihitung dari sejak 7 lapis langit dan bumi sebagai suatu yang padu, utuh membutuhkan waktu dua hari penciptaan yaumaini seperti yang dikatakan dalam QS 41 ayat 9, lafalnya “ Qul a innakum latakfuruna bil-ladzi kholaqol-ardho fi yaumaini…” yang artinya “ katakan wahai Muhammad saw apakah pantas kalian ingkar kepada yang menciptakan bumi dalam dua hari…” Setelah bumi terbentuk dan suhu permukaan bumi memungkinkan air dalam bentuk cair maka terjadilah hujan pertama, seperti yang dikatakan dalam QS 80 ayat 25-32 , lafalnya “ Anna shobabnal-ma-a shobba. Tsumma syaqoqnal-ardho syaqqo. Fa-ambatna fiha habba. Wa inabaw- wa qodhba. Wa zaituna wa nakhla. Wa hadaiqo ghulba. Wa fakihataw-wa abba. Mata’al-lakum wa li an’amikum. “ yang artinya, “ Sesungguhnya Kami Alloh benar-benar yang telah mencurahkan air hujan dari langit. Kemudian Kami belah koyak/pecah bumi dengansebenar-benarnya. Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. Pohon Zaitun dan pohon kurma. Kebun-kebun yang lebat. Pohon buah-buahan dan rumput-rumputan. Untuk kesenangan kalian dan binatang ternak kalian. “ Setelah hujan pertama terjadi maka terjadilah perubahan di permukan bumi karena hujan yang pertama itu dilanjutkan dengan hujan-hujan berikutnya secara berulang. Permukaan bumi terbelah/terpecah membentuk lempeng-lempeng lalu terbentuklah gunung-gunung dan lapisan-lapisan kerak bumi dan pada kondisi yang kondusif baru ditumbuhkanlah biji-bijian maka munculah kebun-kebun hutan yang lebat dan pohon buah-huahandi bumi itu yang dipersiapkan untuk para penghuninya semua hewan, binatang ternak, manusia, dll. Semua ini jika terhitung sejak 7 lapis langit dan bumi sebagai suatu yang padu, utuh membutuhkan waktu empat hari penciptaan, seperti yang dikatakan dalam QS 41 ayat 10, lafalnya “ Wa ja’ala fiha rowasiya min fauqiha wa baroka fiha wa qoddaro fiha aqwataha fi arbati ayyamin sawa-al-lis-sa-ilin.” yang artinya, “ Lalu Dia, Alloh menciptakan di atas bumi itu gunung-gunung lalu Dia, Alloh memberkatinya dan menentukan kadar makanan sesuai kebutuhan penghuninya dikemudian hari dalam empat hari penciptaan.” Setelah itu dilanjutkan ke penciptaan langit as-sama-u menjadi 7 lapis langit sab-as-samawatu dalam dua hari penciptaan, dikatakan dalam QS 41 ayat 11-12, lafalnya “ tsummastawa ilas-sama-i wa hiya dukhonun fa qola laha wa lil-ardhi’tiya thouan auw karhan qolata ataina tho-i’in. faqodhohunna sab’a samawatin fi yaumaini wa auha fi kulli sama-in amroha wa zayyannas-sama-ad-dunya bi mashobiha wa hifzhon…” yang artinya “ Kemudian Dia menujulangit as-sama-u dan langit itu masih merupakan asap nebula lalu Diaberkata kepadanya dan kepada bumi “ Datanglah kamu berdua dengan suka atau tidak suka terpaksa untuk memenuhi perintah-Ku “ keduanya menjawab “ Kami datang dengan suka hati “. Maka Dia Alloh menjadikannya 7 lapis lapis langit dalam dua hari penciptaan dan Dia mengilhamkan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit dunia langit pertama dengan pelita-pelita bintang-bintang dan penjagaan…” Selama penciptaan dari satu langit as-sama-u menjadi 7 lapis langit sab’as-samawatu dalam dua hari penciptaan ini dan jika dihitung dari awalnya yang berbentuk suatu yang padu, utuh hingga terciptanya 7 lapis langit memerlukan waktu 6 hari penciptaan bumi terus berkembang dengan adanya berbagai jenis penghuni-penghuni berbagai jenis binatang diantaranya berbagai macam saurus dan ciptaan yang terakhir dalam jenisnya, yakni manusia, didahului denganpenciptaan Adam as langsung dari tanah dan kita tahu Adam as diciptakan pada hari al-jum’ah setelah waktu Ashr, dimasukkan ke dalam surga pada hari al-jum’ah, dan dikeluarkan dari surga dan turun ke bumi pada hari al-jum’ah dan kita tahu hari al-jum’ah adalah hari ke 6, kenapa tidak kita katakan bahwa yang dimaksud dengan hari ke 6 al-jum’ah ini adalah juga hari penciptaan, sehingga kita katakan Adam as diciptakan pada hari ke 6 penciptaan seukuran waktu Ashr menurut hari penciptaan itu dan sejak itu manusia berkembang hingga sebanyak manusia yang ada saat ini. Sehingga sekarang kita berada mendekati akhir dari hari ke 6 penciptaan. Hari ke 6 penciptaan berakhir dengan adanya kiamat besar dan itulah umur 7 lapis langit dan bumi dan adalah tepat kalau dikatakan bahwa 7 lapis langit dan bumi diciptakan dalam 6 hari penciptaan. Lihat Humaniora Selengkapnya Ilustrasi langit. Foto Clicks Kemarin, seluruh umat Islam berlomba-lomba untuk memperbanyak amalan. Ya, Isra Mikraj tahun ini jatuh pada Kamis, 11 Maret 2021. Isra Mikraj menceritakan kisah yang sangat bermakna dalam sejarah Islam. Peristiwa Isra Mikraj merupakan perjalanan rohani yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam perjalanan Mikraj, Rasulullah melewati tujuh lapis langit dan bertemu dengan beberapa Nabi pilihan Allah. Ia harus melewati berlapis-lapis langit tersebut hingga akhirnya bertemu dengan Allah SWT. Dalam surat At-Talaq ayat 12, Allah pun berfirman Allahullazi khalaqa sab’a samawatiw wa minal-ardi mislahuun, yatanazaalul-amru bainahunna liat’lamu annallaha ala kulli syai ing qadiruw wa annallaha qad ahata bikulli syai in ilma Artinya “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah MahaKuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” Dilansir dari Umma, berikut penjelasan tentang kisah perjalanan Rasulullah pada ketujuh langit yang perlu ditembus beserta penghuninya. 1. Langit tingkat pertama Pada tingkatan langit pertama, Rasulullah dipertemukan dengan Nabi Adam AS. Pertemuan ini, dihiasi dengan Rasulullah dan Nabi Adam bertegur sapa. Kemudian, Rasulullah pun melanjutkan perjalanannya. 2. Langit tingkat kedua Rasulullah dikisahkan bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS pada langit tingkat kedua ini. Kedua pun bersikap ramah kepada Rasulullah. Tak hanya itu, mereka pun mendoakan kebaikan untuk Rasulullah sebelum ia kembali melanjutkan perjalanannya. 3. Langit tingkat ketiga Sesampainya di langit tingkat ketiga, Rasulullah dipertemukan dengan Nabi yang merupakan manusia tertampan ciptaan Allah SWT, siapakah itu? Ya, nabi itu adalah Nabi Yusuf AS. Dalam kesempatan itu, Nabi Yusuf memberikan sebagian ketampanannya kepada Rasulullah. Tak lupa, ia juga mendoakan kebaikan untuk Rasulullah seperti yang dilakukan oleh Nabi Isa dan Nabi Yahya sebelumnya. 4. Langit tingkat keempat Selanjutnya, Rasulullah dipertemukan dengan Nabi Idris AS di langit tingkat keempat. Nabi Idris dikenal sebagai seorang nabi yang diberikan anugerah berupa pengetahuan. Selain itu, ia juga merupakan manusia pertama yang mengenal tulisan. 5. Langit tingkat kelima Pada langit tingkat kelima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun AS. Nabi Harun merupakan saudara Nabi Musa AS yang selalu mendampingi Nabi Musa ketika berdakwah kepada kaum Bani Israil. Ia juga hadir ketika Nabi Musa mengajak Raja Fir’aun untuk beriman kepada Allah SWT. 6. Langit tingkat keenam Di langit ini, Rasulullah mendapatkan sambutan yang hangat dari Nabi Musa AS. Sambutan tersebut diberikan layaknya sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Nabi Musa pun mendoakan Rasulullah agar selalu mendapatkan kebaikan dalam setiap urusannya. 7. Langit tingkat ketujuh Terakhir, Rasulullah dipertemukan dengan Nabi Ibrahim AS yang dikenal sebagai bapaknya para Nabi. Nabi Ibrahim pun mengajak Rasulullah menuju Sidratul Muntaha untuk nantinya bertemu dengan Allah SWT. Sidratul Muntaha digambarkan sebagai pohon dengan keindahan yang tidak ada bandingannya dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di pohon inilah Rasulullah berdialog dengan Allah SWT. Pada momen ini, Rasulullah pun mendapatkan perintah untuk menjalankan ibadah salat wajib lima waktu dalam sehari. SYI

7 lapis bumi dan penghuninya